Lactobacillus Johnsonii, Kado Pertama untukku Ketika Terlahir dari Rahim Ibu

Lactobacillus Johnsonii, Kado Pertama untukku Ketika Terlahir dari Rahim Ibu
“Lactobacillus Johnsonii,

Kado Pertama untukku Ketika Terlahir dari Rahim Ibu” 
Ternyata kado pertama Ibu untuk anaknya ketika dilahirkan dari rahim ke duania adalah bukan emas, bukan berlian, bukan baju dan benda-benda lainnya melainkan bakteri tak kasat mata yaitu Lactobacillus Johnsonii. Lebih dari itu, melalui bakteri yang merupakan makhluk bersel tunggal dari kelas yang sama yaitu bacilli, tetapi jenis bakteri yang berbeda yaitu bacillus kita bisa belajar untuk tetap berbuat kebaikan layaknya yang selalu diajarkan ibu kepada anaknya (survival of thekindness). 


Mungkin sudah bagi manusia ketika pertama kali terlahir didunia. Jarang bahkan sangat sedikit yang tau bahwa kado pertama dari ibu kita ketika dilahirkan di dunia adalah bakteri. Bakteri Lactobacillus Johnsonii inilah kado yang telah lama dipersiapkan oleh ibu kita tanpa mereka sadari. Namun jangan beranggapan bahwa ibu kita jahat karena memebrikan bakteri yang menurut sebagian orang adalah makhluk berbahaya. Setelah kita tau apa peranan bakteri tersebut maka manusia akan merasa beruntung bahkan lebih beruntung dari mereka yang dilahirkan bukan lewat vagina ibunya (Red. caesar)

Bagaimana hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah?. Seperti halnya dialam yang terdapat banyak bioma (bioma tundra, bioma gurun, bioma padang pasir, bioma hutan basah) didalam tubuh manusia pun sama. Bedanya makhluk yang menghuni bioma dalam tubuh manusa adalah mikroorganisme. Ada bagian dalam tubuh manusia dimana mikroorganisme berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak dan bagian yang lain hanya dihuni oleh sedikit mikroorganisme. Mikroorganisme yang menjadi bagian dalam tubuh kita inilah yang disebut Human microbioma. Microbiome ini terdiri dari triliunan mikroba yang hidup menyebar dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Tetapi metropolitan dari mikrobioma dalam tubuh manusia adalah usus. Mikrobiome ini bukan seperti mikroba lain yang akan menyerang kita, justru mereka memegang peranan penting untuk kesehatan kita. Mereka membantu untk menhasilkan vitamin, membantu menyerap nutrisi, melatih sistem kekebalan tubuh dan menangkal patogen lainnya. 

Sulit untuk menyebutkan satu per satu spesies dari triliunan microbioma tersebut sehingga untuk memudahkan dilakukan pengleompokkan berdasarkan karakteristik tertentu. Salah satu kelompok yang menarik adalah bakteri firmicutes yang merupakan salah satu nama divisi dari jutaan divisi bakteri yang ada. Kelompok firmicutes dicirikan dengan bakteri gram positif yang karakteristik dinding selnya kaku, keras, tegar, yang disebabkan oleh kandungan peptidoglikan didalamnya. Bakteri gram positif merupakan bagian dari kelompok firmicutes tersebut, sebagai contohnya adalah bacillus dan clostridum.

Seperti halnya jakarta yang merupakan kota metropolitan dengan penduduk yang sangat padat, didalam tubuh manusia vagina merupakan metropolitan bagi kelompok bakteri frimicutes tersebut. Tidak heran jika Lactobacillus mendominasi jenis bakteri yang ada dalam vagina. Bagaimana fakta The first gift mother kita adalah bakteri dapat dijalaskan secara ilmiah?. Ketika didalam rahim bayi berada dalam kondisi steril, namun ketika akan dilahirkan ke bumi dengan melewati proses kelahiran normal “vagina delivery” bayi dengan segera akan dikolonisasi dan diinokulasi oleh microbiome yang ada di vagina ibu. Pada posisi kelahiran normal tersebut bayi akan mendapat inokulasi pertama kalinya dari mikrobiota yang ada di vagina ibu yang selanjutnya akan menjadi sumber untuk pertumbuhan microbiome mereka. Spesies Lactobacillus Johnsonii adalah The first gift mother bagi kita. 

Penting bagi ibu hamil untuk menjaga populasi bakteri baik tersebut selama masa kehamilan. Selama masa kehamilan, mikrobiota yang ada divagina akan mengarah pada dominasi Lactobacillus Johnsonii. Sehingga siap digunakan sebagai inokulan pertama sebagai hadiah untuk buah hatinya. Konsumsi antibiotik tertentu justru dapat membasmi mikroorganisme ini. Antibiotik akan memporak-porandakan bakteri, mungkin bakterinya masih ada tetapi jumlahnya sudah berbeda dari kondisi alaminya. Kenyataan kontradiktif terjadi bahwa wanita zaman sekarang dalam keadaan hamil pun rela minum antibiotik untuk membasmi jerawat demi tampil menawan. Memang jerawat akan hilang tetapi yang lebih parah akan membasmi populasi bakteri lactobacillus yang sebenarnya sudah disiapkan untuk hadiah pertama sang buah hati.
Tidak ada suatupun yang diciptakan oleh tuhan adalah sia-sia. Demikian pula dengan Lactobacillus Johnsonii yang hanya sebuah bakteri yang mungkin dianggap remeh. Bakteri ini mempunyai peranan penting dalam sistem pencernaan bayi. L. Johnsonii akan membantu memproduksi enzim yang akan membantu pencernaan susu yang merupakan satu-satunya sumber makanan bagi bayi. Apa jadinya jika bayi tidak dapat mencerna susu dengan baik? Kesehatannya terganggu sudah bisa dipastikan. L. Johnsonii juga akan mencegah bayi agar tidak terinfeksi oleh bakteri lainnya. Pencegahan infeksi dari bakteri lain oleh L. Johnsonii ini membuat bayi tumbuh dengan sehat, dan mempunyai sistem kekebalan tubuh yang bagus. L. johnsonii juga mampu menghasilkan bakteriosin yang memiliki sifat antibakteri yang untuk mematikan mikroorganisme lain yang berbahaya. Selain itu jenis lactocalillus lain yaitu Lactobacillus Acidophilus akan menghasilkan bakteriosin Lactacin F yang dapat membunuh spesies Lactobacillus dan spesies Enterococcus yang berbahaya di saluran pencernaan serta spesies bakteri berbahaya lainnya.

Setelah mengetahui hal demikian betapa bersyukurnya kita yang dilahirkan secara normal melewati vagina ibu. Pada kondisi tertentu yang membahayakan jika seorang ibu melahirkan secara normal, maka kelahiran secara caesar harus dilakukan. Lalu dari mana mikrobiota yang didapat bayi pertama kali? Kebanyakan orang mungkin berfikir dari udara, memang benar tetapi jika mlihat kondisi teknis cara kelahiran ini maka mikrobiota yang didapat bayi pertama kali mungkin berasal dari sarung tangan dokter, atau bahkan dari mikroba yang ada di sekitar rumah sakit. Sehingga ibu tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan inokulan pertamanya kepada sang buah hati. 

Hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan mikrobiome di usus bayi baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu penelitian untuk membandingkan jumlah bakteri pada usus bayi yang lahir secara normal dan caesarian dilakukan oleh “Cannadian Medical Association”. Peneliti menggunakan sekuensing DNA untuk menganaliisis bakteri usus dari 24 bayi pada usia empat bulan. Hasil penelitian dikemukakan bahwa kekayaan dan keragaman bakteri usus terendah adalah diantara bayi yang lahir secara caesar.
Fakta ini yang mungkin belum diketahui oleh para calon ibu. Hampir setiap hari lahir bayi melalaui cesar. Lebih ironis zaman sekarang tidak jarang wanita yang memilih untuk melahirkan secara caesar meski tidak berada dalam keadaan darurat harus caesar. Pada saat menyusui juga demikian, mungkin selama ini kita menganggap bahwa ketika menyusui hanya asi yang diberikan oleh ibu kepada anaknya. Tidak hanya asi saja, mikrobiota yang ada diputing yang memang berasosiasi dengan manusia juga ikut diberikan kepada sang buah hati untuk perkembangan mikrobiota sang anak. Jika memberikan asi lewat botol susu, meskipun sudah steril tetapi tidak ada microbime yang diberikan kepada bayi. Bahkan menurut penelitian menyatakan bahwa bayi yang diberi makan susu formula memiliki populasi bakteri tertentu salah satunya yaitu C. difficile. C. difficile adalah patogen yang ditemukan hanya sekitar pada 10 persen orang. Jika bakteri itu tumbuh di luar kendali, hal ini dapat menyebabkan diare peradangan serius di usus besar. Betapa beruntungnya ibu yang bisa memberikan asinya untuk buah hari tercinta.

Jelas sekali dari kajian sains diatas pandangan sebagian orang yang mengganggap sebelah mata peran bakteri dalam kehidupan tidak sepenuhnya benar. Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari keberadaan bakteri baik, bahkan kita bisa belajar kebaikan dari bakteri. Lantas bagaimana dapat dijelaskan secara ilmiah bahwa kita bisa belajar kebaikan dari bakteri bacillus. Layaknya seorang ibu, yang nalurinya selalu mengajarkan anaknya untuk berbuat baik, ternyata bakteri pun demikian. Bakteri bacillus yang mempunyai kelas yang sama dengan Lactobacillus yaitu bacilli ternyata mempunyai sifat altruistik yang dapat dijadikan panutan oleh manusia. Altruistik merupakan sbuah istilah untuk naluri, rasa simpati yang dimiliki makhluk hidup dan sering kali membuat sel atau makhluk hidup rela mati untuk kepentingan komunitasnya. Bacillus, yang juga merupakan anggota divisi firmicutes ini mempunyai karakteristik diantaranya mampu hidup dalam kondisi ekstrim yaitu pada suhu lebih dari 50°C dan suhu rendah kurang dari 5°C, konsentrasi garam tinggi, dan bertahan terhadap pasteurisasi. Kondisi tersebut ibarat manusai barada pada tekanan hidup yang tinggi. Namun bedanya dengan manusia, dalam keadaan tertekan pun bacillus ini tetap rela berkorban memilih mati demi kepentingan komunitasnya dan keberlangsungan hidup generasi turunannya. Sementara manusia banyak yang rela korupsi untuk kenikmatan sendiri tanpa memikirikan komunitasnya, bahkan memperkosan dan membunuh darah dagingnya sendiri. Perilaku tidak manusiawi ini sungguh patut dipertanyakan kemana kbaikan hati dan naluri manusia ini.

Dalam siklus hidupnya,Bacillus dapat membentuk spora untuk bertahan hidup, dan pada tahap pembentukan spora inilah kita bisa meniru mulianya pengorbanan makhluk bersel tunggal ini. Pembentukan endospora akan dikontrol ketika bacillus tercekam pada kondisi ekstrim. Kromosom sel induk mulai membelah untuk diberikan kepada anaknya. Sel induk ini melakukan genomic rearrangment untuk mendelesi 1000 pasang basa DNA penyusunnya sehingga terbentuk σ28dan σK yang berakibat pada adanya peristiwa sporulasi. σ k merupakan faktor transkripsi untuk mentranskripsikan gen-gen yang sebelumnya belum ada yaitu gen penyandi asam dipikolinat. Asam dipikolinat inilah yang akan menyusun bagian dalam spora yang sedang tumbuh. Setelah peristiwa hilangnya sebagian DNA penyusun sel induk melalui proses genomic rearrangementssel induk masih berperan dalam sintesis kapsul pembungkus hingga menjadi endospora yang sempurna. Akhirnya sel induk tidak membelah lagi dan induk harus menghancurkan seluruh selnya untuk mengeluarkan sel anak. Sel induk rela mati demi generasi berikutnya untuk menjaga komunitasnya. Jika tidak ada peristiwa ini mungkin kita sudah tidak dapat melihat keberadaan bacillus lagi dimuka bumi.

 Sungguh mulia pengorbanan bacillus untuk mempertahankan keturunanya. Apakah manusia bisa seperti itu? Mungkin ada, tapi tidak semua bisa konsisten untuk terus bertahan berbuat kebaikan. Bahkan untuk rela melahirkan anaknya secara normal saja sudah banyak ibu yang mengabaikan. Menurut sebuah studi jumlah ibu yang memilih operasi caesar tanpa alasan yang jelas meningkat 30%. Alasan yang dikemukakan banyak, mulai dari wanita merasa lebih nyaman dengan kelahiran bayi yang terjadwal, dan bisa menghindari rasa sakit ketika melahirkan. Beberapa wanita juga takut tidak bisa mengontrol buang air kecil setelah melahirkan via vagina, padahal penelitian terbaru menunjukkan hal itu sebetulnya dipicu oleh faktor genetik. Walaupun sebagian yang lain memang caesar karena kondisi darurat. Padahal itu pengorbanan penting yang harusnya menjadi kewajiban seorang ibu. Begitu besarnya arti pengorbanan itu untuk kehidupan sang bayi kelak. Bertahan hidup dengan menebar kebaikan memang lebih mulia daripada bertahan karena ingin menjadi kuat. Jika bakteri dan hewan saja selalu punya naluri untuk melindungi komunitasnya, mengapa manusia tidak?.

Fakta-fakta tersebut semakin membuka jendela pengetahuan kita bahwa tidak semua bakteri membahayakan manusia. Microbioma yang menjadi bagian dari tubuh kita sangat kita butuhkan untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita bahkan sejak pertama kali kita dilahirkan di dunia. Bahkan dari bakteri kita bisa belajar untuk terus menebar kebaikan layaknya yang diajarkan ibu kepada anaknya. Penting untuk calon ibu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan demi memberikan yang terbaik untuk buah hati, dan mempersiapkan The first gift mother untuk buah hati yang ditunggu-tunggu. “Very small but usefull” begitulah kiranya ungkapan untuk penghargaan bagi microbiome yang telah banyak berperan penting untuk kesehatan kita dan hidup kita.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/azizahhikmasafitri/lactobacillus-johnsonii-kado-pertama-untukku-ketika-terlahir-dari-rahim-ibu_55203ccd81331172739de0f2

Postingan populer dari blog ini

Bebas, hidup merdeka! tidak terbebani dengan tanggung jawab

Group Belajar Akuaponik Indonesia