Parameter Sistem Akuaponik yang wajib anda tahu
Parameter sistem akuaponik apa saja yang wajib anda ketahui. Akuaponik dikenal sebagai suatu sistem untuk menghasilkan tanaman dan ikan sekaligus atau gabungan antara akuakultur dengan sistem hidroponik. Dalam sistem akuaponik, air yang digunakan untuk menanpung ikan akan digunakan untuk mengaliri tanaman sekaligus memberikan nutrisi. Nutrisi tanaman yang dimaksud dalam sistem akuaponik bukanlah berasal dari nutrisi hidroponik tanaman melainkan berasal dari kotoran dan sisa makanan ikan. Dalam sistem ini ada beberapa parameter atau ukuran yang digunakan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman dan ikan. Jika parameter ini dapat terkontrol dengan baik maka sistem ini akan menghasilkan panen yang baik. Berikut ini adalah parameter yang biasa digunakan dalam sistem akuaponik dan harus diperhatikan dengan baik
- Parameter Sistem Akuaponik : Suhu
Setiap jenis ikan dan tumbuhan memiliki rentang suhu untuk dapat
tumbuh secara optimal. Oleh karena itu sebelum mulai menanam dan
membudidayakan ikan sebaiknya kenali rentang suhunya. Tumbuhan yang
biasa tumbuh di daerah yang sejuk akan kesulitan tumbuh didaerah yang
panas begitu juga ikan yang biasa hidup diperairan dengan suhu normal
tidak dapat hidup di bawah suhu yang semestinya. Ikan beriklim tropis
seperti nila atau tilapia cocok dengan suhu 22 hingga 32 derajat celcius
dan akan mati jika suhunya dibawah 12 derajat celcius. Di Indonesia
masalah sugu tidak begitu memperngaruhi karena iklim tropis di negara
ini tidak menimbulkan perbedaan suhu yang mencolok seperti halnya di
negara dengan empat musim. Tanaman tertentu seperti sayuran atau buah
yang biasa ditanam pada suhu sejuk pegunungan, tidak akan dapat tumbuh
dengan optimal jika ditanam di daerah dengan cuaca yang panas kecuali
jika sudah diadaptasikan dengan berbagai perlakuan.
- Parameter Sistem Akuaponik : Kadar Oksigen
Oksigen adalah zat vital yang dibutuhkan semua makhluk untuk bernafas
dan menjalankan metabolisme termasuk ikan dan tanaman. Mengetahui kadar
oksigen dan mengontrolnya akan membantu tanaman dan ikan tumbuh dengan
optimal. Dalam sistem akuaponik dibutuhkan aerasi atau aliran oksigen
yang baik sehingga digunakan aerator yang dapat menambah kadar oksigen
dalam air. Untuk menjaga kondisi ikan kadar oksigen terlarut atau
Dissolved Oxygen (DO) haruslah mencapai 5mg/liter air. Jika kurang dari
ini maka tanaman dan ikan tidak dapat tumbuh dengan optimal. Pelajari
jenis ikan yang dapat hidup pada kadar oksigen tertentu dan kontrollah
oksigen dengan menggunakan alat ukur secara rutin khususnya pada sistem
akuaponik skala besar atau komersil.
- Parameter Sistem Akuaponik : pH Air
pH atau potential hidrogen adalah suatu parameter yang menggambarkan
tingkat keasaman dari suatu larutan dalam hal ini adalah air yang
digunakan untuk menampung ikan dan air. pH air dapat diukur secara rutin
dengan pH meter dan sebaiknya jaga pH agar tetap normal atau sedikit
asam. Tanaman dan ikan dapat tumbuh baik antara rentang pH 5 hingga 7.
Perlu diketahui bahwa pH < 7 adalah asam, pH = 7 netral dan pH > 7
adalah basa.
- Parameter Sistem Akuaponik : Nutrisi tambahan
Meskipun tanaman sudah mendapat asupan nutrisi yang berasal dari
kolam penampungan ikan, ternyata nutrisi yang didapatkan tanaman hanya
10 dari 13 zat yang diperlukan sehingga tanaman mungkin akan memerlukan
nutrisi tambahan terutama zat besi, potassium dan kalsium. Nutrisi ini
dapat diberikan pada tanaman dengan kadar tertentu. Anda bisa
menggunakan pupuk organik cair yang disemprot ke tanaman.
- Parameter Sistem Akuaponik : Pengontrolan hama
Sistem akuaponik bebas dari hama tanah yang biasa menyerang tanaman
yang tumbuh pada metode konvensinal. Meskipun demikian tanaman yang
ditanam dengan metode akuaponik tetap dapat terserang hama. Jika tanaman
terserang hama maka gunakanlah pestisida organik dan hindari penggunaan
pestisida kimia karena dapat meracuni ikan.
Parameter dan faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan baik
jika ingin memperoleh hasil yang optimal. Selamat berakuaponik.