BERKEBUN DAN BERCOCOK TANAM ADALAH SEBUAH KENIKMATAN
BERKEBUN DAN BERCOCOK TANAM ADALAH SEBUAH KENIKMATAN
Bagi seorang yang ingin menikmati hidup, tentu dia akan mencari sumber-sumber kenikmatan.
Kita dimotivasi untuk menyongsong dan menggapai sumber kenikmatan supaya kita bahagia.
Perhatikan lah seorang petani begitu repot dan susah payah dalam bercocok tanam. Mulai dari pengolahan lahan berupa mencangkul, membajak sawah, membuat parit dan pematang. Kemudian dilanjutkan dengan penyemaian benih, penanaman bibit, perawatan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pengendalian gulma, pengairan daik irigasi dan drainase, dan banyak kegiatan yang menguras tenaganya. Namun ketika dia berhasil memanen tanamannya maka dia merasakan suatu kenikmatan tersendiri. Inilah sumber kenikmatan yang membuat petani bisa bertahan dan tetap bertahan, meskipun hidup pas-pasan.
Dan di kehidupan setelah kita meninggal, bagi orang yang masuk surga maka dia akan mendapatkan sumber-sumber kenikmatan. Ada bidadari, buah-buahan, makanan yang enak, daging, minuman susu, madu dan minuman khamer.
Ternyata di surga juga ada kenikmatan berupa bercocok tanam.
Simaklah hadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari berbincang dengan para sahabat sedang di sisi beliau ada seorang badui.
Beliau berkata: “Bahwasanya ada seorang penghuni surga yang meminta izin kepada Rabb-nya untuk bercocok tanam.
Maka Allah berkata kepadanya: “Bukankah kamu telah memperoleh apa yang kamu kehendaki?”
Dia menjawab: “Betul, tapi aku suka bercocok tanam.”
Rasulullah kemudian bercerita :”kemudian orang tersebut menaburkan benih, dalam sekejap mata dihadapannya benih itu telah menjadi tanaman yang matang dan siap dipanen. Hasil tanaman tersebut terkumpul menggunung”.
Lalu Allah berkata: “Ambilah wahai anak Adam, sesungghnya tidak ada yang bisa membuatmu kenyang!”
Orang Badui berkomentar: “Demi Allah, aku tidak mendaati petani tersebut kecuali Orang Quraisy atau Orang Anshar karena mereka orang-orang yang suka bercocok tanam.”
Mendengar perkataan orang badui tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. Hadits riwayat Bukhari.
Lihatlah di surga saja petani atau orang yang suka berkebun saja ingin menanam tanaman.
Ini menunjukkan bahwa bercocok tanam atau berkebun adalah sebuah kenikamatan yang dicari baik di dunia maupun di akhirat
Bagi seorang yang ingin menikmati hidup, tentu dia akan mencari sumber-sumber kenikmatan.
Kita dimotivasi untuk menyongsong dan menggapai sumber kenikmatan supaya kita bahagia.
Perhatikan lah seorang petani begitu repot dan susah payah dalam bercocok tanam. Mulai dari pengolahan lahan berupa mencangkul, membajak sawah, membuat parit dan pematang. Kemudian dilanjutkan dengan penyemaian benih, penanaman bibit, perawatan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pengendalian gulma, pengairan daik irigasi dan drainase, dan banyak kegiatan yang menguras tenaganya. Namun ketika dia berhasil memanen tanamannya maka dia merasakan suatu kenikmatan tersendiri. Inilah sumber kenikmatan yang membuat petani bisa bertahan dan tetap bertahan, meskipun hidup pas-pasan.
Dan di kehidupan setelah kita meninggal, bagi orang yang masuk surga maka dia akan mendapatkan sumber-sumber kenikmatan. Ada bidadari, buah-buahan, makanan yang enak, daging, minuman susu, madu dan minuman khamer.
Ternyata di surga juga ada kenikmatan berupa bercocok tanam.
Simaklah hadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari berbincang dengan para sahabat sedang di sisi beliau ada seorang badui.
Beliau berkata: “Bahwasanya ada seorang penghuni surga yang meminta izin kepada Rabb-nya untuk bercocok tanam.
Maka Allah berkata kepadanya: “Bukankah kamu telah memperoleh apa yang kamu kehendaki?”
Dia menjawab: “Betul, tapi aku suka bercocok tanam.”
Rasulullah kemudian bercerita :”kemudian orang tersebut menaburkan benih, dalam sekejap mata dihadapannya benih itu telah menjadi tanaman yang matang dan siap dipanen. Hasil tanaman tersebut terkumpul menggunung”.
Lalu Allah berkata: “Ambilah wahai anak Adam, sesungghnya tidak ada yang bisa membuatmu kenyang!”
Orang Badui berkomentar: “Demi Allah, aku tidak mendaati petani tersebut kecuali Orang Quraisy atau Orang Anshar karena mereka orang-orang yang suka bercocok tanam.”
Mendengar perkataan orang badui tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. Hadits riwayat Bukhari.
Lihatlah di surga saja petani atau orang yang suka berkebun saja ingin menanam tanaman.
Ini menunjukkan bahwa bercocok tanam atau berkebun adalah sebuah kenikamatan yang dicari baik di dunia maupun di akhirat