Makna Filosofi Puasa Ramadhan Menurut Imam Al-Ghazali
Semua yang disyariatkan ajaran agama Islam ataupun yang dilarangnya pasti mengandung nilai-nilai (makna) filosofisnya. Barang kali hanya saja kita belum mampu mengatahui dan menghayatinya. Seperti halnya dengani badah-ibadah lainnya, maka ibadah puasa pun setidaknya ada enam nilai filosofis yang dikandungnya. Ramadhan kita jalani selama berhari-hari sebulan penuh. Kita merasakan lapar dan haus setiap kali matahari berada ujung kepala. Apalagi bagi kita yang masih beraktivitas dan bekerja hingga waktu siang. Perut terasa sakit dan tenggorokan dahaga, ditambah lagi terik yang mengucurkan keringat. Bukan cuma menahan diri dari makan dan minum, tetapi selama puasa kita harus menahan diri dari semua yang membatalkan. Sebagian dari hal yang membatalkan puasa ialah memasukkan benda (padat atau cair) ke dalam tubuh, baik melalui mulut, telinga, hidung, maupun lubang-lubang tubuh lain. Orang yang berpuasa juga harus menekan diri dari syahwatul farji yaitu bersetubuh, atau